Monday, December 7, 2020

Hmmm, Mengintip "Hijaunya" Bisnis Tanaman Hias yang Tembus Eropa hingga AS

Hmmm, Mengintip "Hijaunya" Bisnis Tanaman Hias yang Tembus Eropa hingga AS

Aktivitas bertanam atau budi daya tanaman hias saat ini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat.

Banyak yang memilih mengisi waktu luang di tengah pandemi dengan merawat tanaman hias.

Namun, tak sekadar hobi, ada pula yang menjadikan budi daya tanaman hias sebagai ladang bisnis.

Cuan yang didapatkan cukup menggiurkan, seiring dengan tingginya permintaan.

Salah satu yang menikmati keuntungan dari tingginya permintaan tanaman hias adalah Mas Ayu Febiryanti, penjual tanaman hias dengan akun instagram @floraayunusantara.

Penjualannya bahkan telah tembus ke pasar ekspor.

Ia memulai bisnis tanaman hias pada tahun 2018. Mulanya, ia menjalani aktivitas tersebut sebagai hobi.

Kala itu, dirinya mengunggah foto tanaman hias yang dimiliki pada media sosial Instagram.

Tak disangka, unggahan itu ternyata menarik banyak peminat, termasuk dari luar negeri.

"Tapi saat itu tanamannya masih bukan jenis yang sekarang banyak diincar, masih tanaman sejenis bromelia, yah jenis-jenis tanaman landscape," ungkap Ayu kepada Kompas.com, dikutip Selasa (8/12/2020).

Seiring berjalannya waktu, bisnis tanaman hias Ayu kian berkembang dengan seluruh permintaan datang dari luar negeri.

Utamanya dari Amerika Serikat (AS), Kanada, Eropa salah satunya Islandia, hingga Uni Emirat Arab (UEA), salah satunya Dubai.

Dia mengungkapkan, pada dasarnya seluruh jenis tanaman hias diminati oleh pembeli luar negeri, akan tetapi saat ini yang paling banyak dibeli adalah tanaman jenis philodendron, anthurium, dan monstera atau yang dikenal juga dengan nama tanaman janda bolong.

Menurut Ayu, umumnya harga ekspor tanaman hias yang cocok di pasar luar negeri yakni berkisar 25 dollar AS hingga 50 dollar AS per pot.

"Tapi kan, mereka enggak mungkin pesennya hanya satu-dua, selalu banyak, minimal 12 pot, jadi lumayan pendapatannya," ungkapnya.

Ayu mengatakan, rata-rata nilai penjualan tanaman hiasnya hingga Rp 40 juta-Rp 50 juta per bulan.

Puncaknya, penjualan tertinggi terjadi pada Mei 2020 yang hingga Rp 500 juta-Rp 600 juta per bulan.

"Namun selanjutnya kembali menurun, sampai di angka yang stabil sekitar Rp 40 juta-Rp50 juta per bulan," kata dia. 

Lihat Foto

Mas Ayu Febiryanti

Tanaman hias jenis monstera atau janda bolong (kiri) dan jenis philodendron (kanan) yang dibudidayakan oleh Mas Ayu Febiryanti.

Permintaan Meningkat Pesat di Tengah Pandemi

Ayu mengakui, seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19 di seluruh dunia, permintaan akan tanaman hias meningkat pesat.

Bahkan, melonjak hingga 10 kali lipat dari penjualan di masa normal atau sebelum pandemi.

Permintaan yang tinggi tak hanya datang dari konsumen di luar negeri, tapi juga dalam negeri.

Berkat itu, sejak bulan lalu Ayu pun mulai menjual tanamannya di pasar domestik.

Ia mengungkapkan, nilai penjualan tanaman hias di pasar dalam negeri hingga Rp 70 juta hingga Rp 80 juta pada bulan lalu.

Menurut Ayu, pendapatannya dari hasil penjualan tanaman hias yang bermula dari hobi sangatlah lumayan.

Apalagi ia merupakan ibu rumah tangga yang punya waktu luang untuk berbisnis budi daya tanaman hias.

"Untuk ukuran saya yang ibu rumah tangga, itu sudah lumayan banget. Walaupun bersihnya enggak diterima segitu karena harus beli tanaman lagi, tapi ini tetap cukup menyenangkan karena dapat bekerja di rumah, tanpa ke mana-mana," ujar dia.

Lihat Foto

Mas Ayu Febiryanti

Mas Ayu Febiryanti dengan sebagian tanaman hias yang dibudidayakannya.

Tips Menembus Pasar Ekspor ala Ayu

Ayu mengatakan, banyak hal yang dipelajarinya untuk dapat menembus pasar ekspor.

Mulai dari memperoleh konsumen, proses ekspor, hingga pengemasan tanaman hias yang tepat.

Ia mengungkapkan, semua pengetahuan tersebut didapatkan dengan banyak riset di internet serta bertanya ke orang yang sudah lebih berpengalaman.

"(Untuk dapat ke pasar ekspor) kita harus banyak membaca dan bertanya," kata Ayu.

Ayu menjelaskan, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menggalakkan program tiga kali ekspor yang bertujuan meningkatkan kinerja ekspor produk pertanian dalam negeri.

Dukungan ekspor ini tak hanya berlaku untuk produk bahan pokok, tapi juga tanaman hias.

Kesempatan ini yang menurut Ayu harus dimanfaatkan. Menurut pengalamannya, infromasi mengenai proses ekspor cukup mudah didapatkan dari pihak Kementan.

Informasi itu bahkan dapat ditemui di laman resmi Kementan.

Di sana, terdapat penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan serta persyaratan yang perlu dipenuhi.

Salah satunya, sesuai syarat Phytosanitary Certificate yang diterbitkan oleh Badan Karantina Kementan.

Sertifikat ini merupakan dokumen mutlak pada proses ekspor-impor apabila negara tujuan mempersyaratkan.

"Untuk proses pengiriman itu perlu ada Phytosanitary Certificate yang dikeluarkan Badan Karantina, nah itu perlu tahu syaratnya apa saja yang harus dipenuhi, jadi memang harus banyak baca dan bertanya," kata Ayu.

Untukmpengemasan yang tepat untuk tanaman hias dapat sampai dengan aman ke tangan pembeli di luar negeri, Ayu mempelajarinya dari internet.

Ia mengaku, lebih banyak mencari informasi tersebut di video-video yang tersebar di platform Youtube.

Menurutnya, banyak orang yang sudah memberikan video mengenai sistem pengemasan yang baik.

"Karena banyak orang kan yang bikin video, bagaimana caranya dapat sampai dengan baik. Atau dapat dilihat dan dipelajari juga dari video unboxing packing yang dibuat orang luar negeri. Jadi itu dibahas semua di sana," saran Ayu.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Ini Berbagai Macam Jenis Iklan di Internet yang Perlu Kamu Ketahui

Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP

Sunday, December 6, 2020

Tahukah Kamu? Dirut BEI Sebut Kinerja Pasar Modal Mulai Positif

Tahukah Kamu? Dirut BEI Sebut Kinerja Pasar Modal Mulai Positif

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengungkapkan kondisi terkini pasar modal. Dia mengatakan bahwa kondisi pasar modal mulai berangsur positif.

Ia mengatakan, pasar mulai membaik karena tercermin dari kinerja IHSG yang mulai menunjukkan perbaikan di semester kedua 2020.

"Diikuti dengan peningkatan likuiditas perdagangan sebesar Rp 8 triliun per hari," ujar dia dalam Seminar Nasional Sharia Investment yang ditayangkan secara virtual, Senin (8/12/2020).

Lebih lanjut kata dia, tren positif tersebut juga diikuti dengan sejumlah perusahaan yang menjalani penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) sepanjang tahun ini.

"Terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah membantu bursa dalam memfasilitasi 46 perusahaan go public sepanjang tahun ini, dan turut mengantarkan sejumlah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 708 perusahaan," ucap dia.

Inarno menambahkan, kinerja gemilang pasar modal juga dibarengi peningkatan jumlah investor yang tercatat hingga 3 kali lipat pertumbuhannya selama 4 tahun.

Ia mengatakan, jumlah investor pasar modal telah hingga lebih dari 3,5 juta investor atau tumbuh 42 persen dari tahun lalu.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah

Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP

Saturday, December 5, 2020

Bagaimana Bisa? Mensos Juliari Kena OTT KPK, Anggaran Bansos Kemensos 2021 Rp 91 Triliun

Bagaimana Bisa? Mensos Juliari Kena OTT KPK, Anggaran Bansos Kemensos 2021 Rp 91 Triliun

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus pengadaan barang dan jasa program bantuan sosial alias bansos di Jabodetabek pada 2020. Salah satu dari tersangka tersebut adalah Menteri Sosial Juliari Batubara. Secara keseluruhan, politisi PDIP itu diduga menerima uang suap total sekitar Rp 17 miliar yang diduga digunakan untuk keperluan pribadi. Juliari pada pertengahan November lalu sempat mengungkapkan, pada tahun 2021 mendatang kementerian yang ia pimpin memiliki pagu anggaran sebesar Rp 91 triliun untuk program-program bantuan sosial (bansos).

Jumlah anggaran tersebut meningkat Rp 30,5 triliun bila dibandingkan anggaran tahun ini yang sebesar Rp 60,4 triliun. Dilansir dari Antara, kenaikan anggan untuk bansos tersebut untuk mengendalikan dan menekan angka kemiskinan di Indonesia akibat pandemi Covid-19. Adapun secara total, pagu anggaran yang telah disetujui oleh DPR RI sebesar Rp 92,87 triliun. Adapun lebih rinci Juliari menjelaskan, dari total anggaran sebesar Rp 91 triliun tersebut, akan dialokasikan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 30,4 triliun yang disalurkan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jumlah penerima tersebut meningkat dari tahun ini yang sebanyak 9,2 juta KPM. Selain itu, untuk program sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dialokasikan sebesar Rp 44,7 triliun yang dialokasikan untuk 18,5 juta KPM. Besaran dana yang akan diterima masih sama dengan tahun ini, yakni sebesar Rp 200.000 per KPM.

Pemerintah melalui Kemensos juga masih akan melanjutkan satu bansos khusus selama pandemi, yakni BST.

"BST masih kita lanjutkan dari bulan Januari sampai Juni 2021. Mencakup 9 juta KPM dengan indeks Rp 200.000/KPM/bulan. Ini sifatnya fleksibel dengan tetap mengikuti arahan Bapak Presiden," ujar Juliari pertengahan November lalu.

Selain itu, Kemensos juga bakal melanjutkan beragam program yang diharapkan dapat menambah efektivitas dalam meredam dampak pandemi Covid-19 baik di bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan spsial, dan penanganan fakir miskin. Untuk diketahui, dugaan korupsi proyek bansos Covid-19 berupa paket sembako Rp 300.000 di Kemensos tahun 2020 bernilai total sekitar Rp 5,9 Triliun. Diketahui ada total 272 kontrak yang dilaksanakan dalam 2 periode. Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara diduga menerima fee dari proyek tersebut. Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menyebutkan bahwa dari periode pertama terkumpul Rp 12 miliar dan Juliari menerima Rp 8,2 miliar secara tunai. "Diduga diterima fee Rp 12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh MJS kepada JPB melalui AW dengan nilai sekitar Rp 8,2 miliar," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat memimpin konferensi pers, Minggu pukul 01.00 WIB. Sementara itu, pada periode kedua pelaksanaan bansos sembako, yakni dari Oktober sampai Desember 2020, terkumpul uang sekitar Rp 8,8 miliar. "Itu juga diduga akan dipergunakan untuk keperluan JPB," tambah Firli. Sehingga, total fee terkumpul dari proyek ini adalah Rp 20,8 miliar dengan Rp Rp 17 miliar untuk jatah Juliari.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah

Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP

Friday, December 4, 2020

Paling Baru, Mau Berbisnis? Simak Tips Ala Bos SayurBox dan BLP Ini

Paling Baru, Mau Berbisnis? Simak Tips Ala Bos SayurBox dan BLP Ini

Berbisnis merupakan peluang yang dimiliki oleh siapa pun, hanya saja butuh persiapan untuk memulainya. Terlepas berapa pun modalnya, persiapan yang matang adalah hal penting untuk keberlanjutan bisnis. Head of Communications Sayurbox Oshin Hernis dan Founder & CMO BLP Beauty Lizzie Parra pun membagikan kiat yang dapat di adaptasi oleh para pelaku bisnis rumahan dalam mengembangkan bisnisnya di tengah pandemi. Oshin mengatakan, hal paling awal yang perlu dilakukan yakni memperdalam ide bisnis dan lakukan riset pasar. Sehingga dapat mengetahui target pasar yang dibidik, kebutuhan pasar saat ini, serta cara pemasaran produk yang tepat.

Seperti saat pandemi, carilah produk yang tepat, yang menyesuaikan dengan perubahan aktivitas dan kebutuhan masyarakat. Pastikan agar ide bisnis yang dimiliki dapat menjawab kebutuhan pasar yang ingin dituju dengan tepat dan sesuai. "Baik kecil atau besar skala bisnisnya, kita harus lakukan market riset," ujarnya dalam Bincang Shopee secara virtual pada Jumat (5/12/2020). Selain itu, perlu pula menjalani riset kompetitor. Ini untuk mengenal kompetitor, sehingga kita dapat berinovasi dan memiliki produk atau jasa dengan ciri khas tersendiri yang berbeda dari kompetitor. Ia menekankan, penting untuk tidak hanya sekedar mengikuti tren yang ada, tapi juga harus mampu menciptakan sebuah tren. Dengan demikian, bisnis yang dijalankan akan memiliki keunikan. "Jangan berhenti untuk selalu beradaptasi menjalani modifikasi dan inovasi yang berbeda dengan yang lain. Inovasi penting agar dapat terus berbeda dengan pasar yang sudah ada," saran Oshin.

Hal lain yang tak kalah penting adalah branding. Pilihlah logo dan kemasan (packaging) produk yang merepresentasikan bisnis. Ini sekaligus cara untuk membedakan bisnis yang kita miliki dengan bisnis-bisnis lainnya. Secara tidak langsung branding mampu memberikan banyak manfaat, termasuk dalam mempengaruhi psikologi calon konsumen melalui tulisan, label, keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan, dan informasi lain yang perlu disampaikan kepada konsumen. Oshin mengatakan, akan lebih tepat jika memiliki packaging yang ramah lingkungan. Hal ini sekaligus upaya untuk berkontribusi menjaga keberlangsungan lingkungan sembari menjalankan bisnis.

"Branding dilakukan dengan pilih logo dan packaging yang merepresentasikan bisnis kita. Bisa dengan packaging yang unik dengan mengurangi penggunaan plastik, sesuai yang dilakukan SayurBox," katanya.

Hal senada diungkapkan Lizzie Parra, yang menilai pentingnya branding dalam menjalankan bisnis. Menurut dia, saat akan memulai bisnis perlu menjalani riset logo dan kemasan sesuai apa yang akan digunakan untuk produk atau jasa yang akan ditawarkan. Di sisi lain, branding juga berperan penting untuk membedakan identitas bisnis kita dengan bisnis lainnya. Ia bilang, branding harus konsisten dan kuat agar tertanam dalam pikiran konsumen, bahkan hingga konsumen tahu produk kita tanpa perlu melihat logo. "Branding itu penting untuk bedakan dengan yang lain, karena bahkan terkadang orang dapat beli produk kita walaupun belum coba jenis produk tersebut. Jadi branding penting sekali untuk menentukan konsumen mau beli produk kita atau enggak," jelas dia. Ia juga menyarankan untuk berbisnis dengan tetap berupaya menjaga lingkungan, yakni dengan menyuguhkan packaging yang mengurangi penggunaan plastik. Lizzie bilang, dalam hal kemasanBLP yang merupakan produk kosmetik tentu masih membutuhkan plastik sebagai wadah. Oleh sebab itu, upaya mengurangi plastik dilakukan saat penjualan, yakni dengan menggunakan kantong dan kotak dari kertas.

Menurut dia,  kemasan ramah lingkungan tak selalu membutuhkan biaya yang mahal. Saat ini sudah banyak dipasaran yang menjual produk kemasan ramah lingkungan sesuai paper bag, paper box (kardus), telo bag yakni pengganti plastik sekali pakai yang berbahan dasar singkong. "Kalau bilang enggak punya modal untuk packaging, itu dapat dengan cukup beli paper bag atau paper box yang polos dan tinggal tempelkan dengan stiker logo kita," kata Lizzie. Di sisi lain, Lizzie juga menekankan pentingnya maksimalkan channel online dalam penjualan dan pemasaran. Lantaran imbas pandemi, saat ini sebagian besar masyarakat mengalihkan kegiatan berbelanja mereka secara online. Jadi kehadiran secara daring (online presence) sangatlah penting dalam membangun bisnis. Ini dapat dilakukan melalui beragam platform mulai dari website, media sosial, hingga e-commerce. "Saat pandemi sesuai ini, spending time orang di layar itu semakin tinggi, sehingga penjualan secara online pasti meningkat sekali," tutupnya.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Thursday, December 3, 2020

Bagaimana Bisa? Mau Beli Kopi Seharga Rp 1? Ini Caranya

Bagaimana Bisa? Mau Beli Kopi Seharga Rp 1? Ini Caranya

ShopeePay menghadirkan hari tematik Hari Kopi Favorit untuk memeriahkan kampanye “ShopeePay Semua Rp 1 dengan Total Voucher 12M” di momen 12.12. Marketing Manager ShopeePay Cindy Candiawan mengatakan, inisiatif dilakukannya hari tematik ini adalah sebagai salah satu upaya Shopee dalam memberdayakan semua pihak yang terlibat dalam industri kopi, mulai dari petani kecil, pengolah kopi, hingga owner kedai kopi lokal, agar dapat bertahan selama masa pandemi. Apalagi menurut Kementrian Perindustrian, penjualan kopi sedang mengalami penurunan selama masa pandemi.

"Kami ingin menjadi teman usaha bagi semua mitra, terlebih di situasi pandemi ini, saat bisnis menghadapi banyak tantangan, termasuk di industri kopi. Hal ini mempengaruhi tidak hanya para penggiat usaha tapi semua pihak yang terlibat di dalamnya," ujarnya mengutip siaran persnya, Jumat (4/12/2020). Cindy menyebutkan, Hari Kopi Favorit ini diselenggarakan pada tanggal 4 Desember 2020 dengan menggandeng berbagai kedai kopi lokal, sesuai Kopi Soe, Anomali Coffee, Janji Jiwa, Fika Kafi, Kopi Koccok, dan masih banyak lagi. Cukup membeli voucher Rp 1, para pengguna dapat menikmati kopi kesukaannya. Cara memperoleh vouchernya pun cukup mudah. Pertama, pengguna harus masuk terlebih dahulu ke fitur Deals Sekitarmu di aplikasi Shopee, lalu pilih voucher Rp 1 dari kedai kopi favorit.

Setelahnya, pengguna dapat membeli voucher Semua Rp 1 dan pastikan voucher tersebut tersedia di menu Voucher Saya dan lakukan transaksi di kedai kopi yang diinginkan.

Selain hari tematik kopi, ShopeePay juga menghadirkan Hari Kuliner Asia pada 5 Desember dan Hari Teh & Boba pada 8 Desember. Pihaknya berharap dengan gelaran ini dapat membantu pelaku usaha mulai dari produsen hingga penjual sehingga dapat menyalurkan dampak positif pembayaran digital kepada semua pihak yang terlibat dalam membangun perekonomian negara. “Melalui ShopeePay Semua Rp 1, kami ingin mewujudkan kemudahan, kenyamanan, dan kepuasan pengguna dalam menjalani aktivitas belanja di merchant favorit. Hari tematik yang kami hadirkan menjadi salah satu bentuk komitmen kami untuk mendukung semua lini industri yang sedang berjuang di tengah situasi sulit sesuai saat ini. Ke depannya, kami akan terus berinovasi untuk mendorong semangat pengguna dan penggiat usaha,” tutup Cindy.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Berkenalan Dengan Istilah Information Retrival Pada Pemrograman

Wednesday, December 2, 2020

Sedang Viral, Jasa Marga PHK Pegawai yang Bawa Ganja Saat Patroli

Sedang Viral, Jasa Marga PHK Pegawai yang Bawa Ganja Saat Patroli

PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) memecat petugasnya yang ditangkap polisi karena membekali narkoba saat bertugas. Petugas Mobile Customer Service (MCS) tersebut bertugas di Jalan Tol Gempol-Pandaan. Direktur Utama PT JPT Charles Lendra mengatakan, peristiwa penangkapan tersebut terjadi pada hari Selasa (1/12/2020) lalu. “Berdasarkan kronologi dari Kepolisian, yang bersangkutan ditangkap saat sedang melaksanakan tugas patroli shift 2 (pukul 14.00-21.00 WIB) di  Km 53 Jalan Tol Gempol-Pandaan arah Pandaan. Petugas ini merupakan karyawan dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWT) PT JPT,” ujar Charles dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/12/2020).

Charles mewakili manajemen PT JPT sangat menyesalkan kejadian tersebut dan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib untuk diproses berdasarkan aturan hukum yang berlaku. “Kami menyerahkan proses hukum kepada pihak Kepolisian serta sebagai langkah antisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang kembali, kami akan memperketat pengawasan dan pembinaan kepada seluruh petugas,” kata Charles. Charles juga menyatakan tidak mentolerir tindakan yang bersangkutan dan akan memberikan sanksi tegas kepada karyawan tersebut berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sebagai langkah konkret dalam waktu dekat, PT JPT akan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur menjalani tes urin bagi seluruh petugas operasional yang bertugas di Jalan Tol Gempol-Pandaan sebagai langkah preventif untuk mendeteksi lebih dini kemungkinan adanya penyalahgunaan narkoba lainnya.

Sebelumnya, seorang petugas tol Jasa Marga diamankan tim khusus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya Selasa (1/12/2020) malam saat berpatroli di ruas tol Gempol-Pandaan. Petugas berinisial AT itu terbukti membekali ganja untuk dikonsumsi. AT yang masih menggunakan atribut rompi berwarna biru bertuliskan "Traffic Services Tol" itu langsung digelandang ke Mapolrestabes Surabaya beserta barang bukti ganja yang dibawa. Hasil tes urine kepada AT juga diketahui positif memakai ganja. "Saat operasi, kendaraan kami pinggirkan dan kami dapati pelaku memebawa 2 poket ganja kurang lebih seberat 2 gram," kata Ketua Tim Khusus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Yudhy Saeful Mamma, kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Kenapa Wallpaper Ponsel Gelap Sangat Direkomendasikan?? Bisa Menghemat Baterai!

Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman

Tuesday, December 1, 2020

Cari Tahu, Meski Pandemi, Nasabah Prioritas BNI Syariah Tumbuh 16 Persen

Cari Tahu, Meski Pandemi, Nasabah Prioritas BNI Syariah Tumbuh 16 Persen

PT Bank BNI Syariah mencatatkan pertumbuhan jumlah nasabah prioritas meski di tengah pandemi Covid-19. Pada tahun ini nasabah prioritas mampu tumbuh 16 persen. "Dari Januari sampai Oktober 2020 (nasabah prioritas) masih tumbuh 16 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Ida Triana Widowati dalam acara Launching Hasanah Debit Prioritas, Rabu (2/12/2020). Menurutnya, setiap tahun jumlah nasabah prioritas menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Pada 2019 bahkan jumlah nasabah tajir BNI Syariah mampu tumbuh 22 persen.

"Jadi memang dimasa pandemi karena keterbatasan waktu dan keterbatasan menguhubungi nasabah, tapi masih diizinkan terus tumbuh," tambah Ida. Sementara itu, Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menambahkan, kinerja positif perseroan juga nampak dari jumlah rekening yang hingga 4 juta rekening hingga September 2020. Angka ini tumbuh 20,28 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebanyak 3,3 juta rekening.

Seiring dengan itu, dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah tercatat tumbuh 21,76 persen. Hingga kuartal III-2020 tercatat hingga Rp 45,65 dari sebelumnya pada periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp 37,49 triliun.

"Pertumbuhan DPK ini didorong pertumbuhan dana murah (CASA) sebesar 65,15 persen, naik dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar 61,95 persen," ujar Firman. Ia mengatakan, BNI Syariah berkomitmen untuk terus memberikan layanan dan inovasi bagi para nasabahnya dengan mengedepankan prinsip-prinsip syariah. Melalui sinergi dengan BNI Grup, hal itu akan memberikan kemudahan transaksi dan memfasilitasi untuk pembayaran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf melalui channel, ATM, dan teller di lebih 375 outlet BNI Syariah, dan 1.747 outlet BNI yang memberikan layanan pembukaan rekening syariah di seluruh Indonesia. "Sebagai hasanah banking partner, BNI Syariah berkomitmen untuk terus berikan yang terbaik sesuai prinsip-prinsip syariah melalui produk layanan dan inovasi," tutupnya.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Kenapa Wallpaper Ponsel Gelap Sangat Direkomendasikan?? Bisa Menghemat Baterai!

Berkenalan Dengan Istilah Information Retrival Pada Pemrograman