
Berbisnis merupakan peluang yang dimiliki oleh siapa pun, hanya saja butuh persiapan untuk memulainya. Terlepas berapa pun modalnya, persiapan yang matang adalah hal penting untuk keberlanjutan bisnis. Head of Communications Sayurbox Oshin Hernis dan Founder & CMO BLP Beauty Lizzie Parra pun membagikan kiat yang dapat di adaptasi oleh para pelaku bisnis rumahan dalam mengembangkan bisnisnya di tengah pandemi. Oshin mengatakan, hal paling awal yang perlu dilakukan yakni memperdalam ide bisnis dan lakukan riset pasar. Sehingga dapat mengetahui target pasar yang dibidik, kebutuhan pasar saat ini, serta cara pemasaran produk yang tepat.
Seperti saat pandemi, carilah produk yang tepat, yang menyesuaikan dengan perubahan aktivitas dan kebutuhan masyarakat. Pastikan agar ide bisnis yang dimiliki dapat menjawab kebutuhan pasar yang ingin dituju dengan tepat dan sesuai. "Baik kecil atau besar skala bisnisnya, kita harus lakukan market riset," ujarnya dalam Bincang Shopee secara virtual pada Jumat (5/12/2020). Selain itu, perlu pula menjalani riset kompetitor. Ini untuk mengenal kompetitor, sehingga kita dapat berinovasi dan memiliki produk atau jasa dengan ciri khas tersendiri yang berbeda dari kompetitor. Ia menekankan, penting untuk tidak hanya sekedar mengikuti tren yang ada, tapi juga harus mampu menciptakan sebuah tren. Dengan demikian, bisnis yang dijalankan akan memiliki keunikan. "Jangan berhenti untuk selalu beradaptasi menjalani modifikasi dan inovasi yang berbeda dengan yang lain. Inovasi penting agar dapat terus berbeda dengan pasar yang sudah ada," saran Oshin.
Hal lain yang tak kalah penting adalah branding. Pilihlah logo dan kemasan (packaging) produk yang merepresentasikan bisnis. Ini sekaligus cara untuk membedakan bisnis yang kita miliki dengan bisnis-bisnis lainnya. Secara tidak langsung branding mampu memberikan banyak manfaat, termasuk dalam mempengaruhi psikologi calon konsumen melalui tulisan, label, keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan, dan informasi lain yang perlu disampaikan kepada konsumen. Oshin mengatakan, akan lebih tepat jika memiliki packaging yang ramah lingkungan. Hal ini sekaligus upaya untuk berkontribusi menjaga keberlangsungan lingkungan sembari menjalankan bisnis.
"Branding dilakukan dengan pilih logo dan packaging yang merepresentasikan bisnis kita. Bisa dengan packaging yang unik dengan mengurangi penggunaan plastik, sesuai yang dilakukan SayurBox," katanya.
Hal senada diungkapkan Lizzie Parra, yang menilai pentingnya branding dalam menjalankan bisnis. Menurut dia, saat akan memulai bisnis perlu menjalani riset logo dan kemasan sesuai apa yang akan digunakan untuk produk atau jasa yang akan ditawarkan. Di sisi lain, branding juga berperan penting untuk membedakan identitas bisnis kita dengan bisnis lainnya. Ia bilang, branding harus konsisten dan kuat agar tertanam dalam pikiran konsumen, bahkan hingga konsumen tahu produk kita tanpa perlu melihat logo. "Branding itu penting untuk bedakan dengan yang lain, karena bahkan terkadang orang dapat beli produk kita walaupun belum coba jenis produk tersebut. Jadi branding penting sekali untuk menentukan konsumen mau beli produk kita atau enggak," jelas dia. Ia juga menyarankan untuk berbisnis dengan tetap berupaya menjaga lingkungan, yakni dengan menyuguhkan packaging yang mengurangi penggunaan plastik. Lizzie bilang, dalam hal kemasanBLP yang merupakan produk kosmetik tentu masih membutuhkan plastik sebagai wadah. Oleh sebab itu, upaya mengurangi plastik dilakukan saat penjualan, yakni dengan menggunakan kantong dan kotak dari kertas.
Menurut dia, kemasan ramah lingkungan tak selalu membutuhkan biaya yang mahal. Saat ini sudah banyak dipasaran yang menjual produk kemasan ramah lingkungan sesuai paper bag, paper box (kardus), telo bag yakni pengganti plastik sekali pakai yang berbahan dasar singkong. "Kalau bilang enggak punya modal untuk packaging, itu dapat dengan cukup beli paper bag atau paper box yang polos dan tinggal tempelkan dengan stiker logo kita," kata Lizzie. Di sisi lain, Lizzie juga menekankan pentingnya maksimalkan channel online dalam penjualan dan pemasaran. Lantaran imbas pandemi, saat ini sebagian besar masyarakat mengalihkan kegiatan berbelanja mereka secara online. Jadi kehadiran secara daring (online presence) sangatlah penting dalam membangun bisnis. Ini dapat dilakukan melalui beragam platform mulai dari website, media sosial, hingga e-commerce. "Saat pandemi sesuai ini, spending time orang di layar itu semakin tinggi, sehingga penjualan secara online pasti meningkat sekali," tutupnya.
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya
Aktifkan
Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini
No comments:
Post a Comment