Saturday, November 14, 2020

Parah! Pemerintah Mau Optimalkan Agregator Bisnis UMKM

Parah! Pemerintah Mau Optimalkan Agregator Bisnis UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sebagai upaya mengawal transformasi digital, pemerintah berupaya mengoptimalkan agregator dan enabler dalam proses bisnis UMKM.

Menurut Teten, enabler hadir baik dalam format entitas perusahaan juga perorangan.

"Contohnya, reseller yang menghadirkan layanan untuk menyederhanakan proses bisnis yang ditempuh UMKM," kata Teten, melalui siaran pers Sabtu (14/11/2020).

Enabler dapat meliputi aspek warehousing dan logistics, Customer Relationship Management (CRM), digital marketing dan solusi teknologi lainnya.

Teten mengatakan, peran agregator sendiri mengkonsolidasikan proses bisnis, sesuai konsolidator produksi (factory sharing), rumah pengemasan bersama dan lain-lain.

Teten mencontohkan, pada industri kuliner, agregator dapat sesuai dapur bersama yang mensuplai bahan baku siap proses untuk rumah makan yang bermitra.

Teten mengapresiasi ragam bentuk pemberdayaan potensi UMKM lokal dengan mengikutsertakan UMKM dari hulu hingga ke hilir di dalam proses bisnis industri.

Menurut Teten, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, masih ada sektor usaha yang mampu bertahan bahkan tumbuh. Ia mencontohkan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional.

Merujuk pada data BPS Triwulan I tahun 2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional (termasuk sektor kosmetik), masih mengalami pertumbuhan sebesar 5,59 persen.

"Hal ini menunjukkan, masih ada sektor usaha yang mampu bertahan," kata dia.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Waspada Keyloger Ada di Sekitar Anda, Jangan Sembarangan Menginput Password

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Friday, November 13, 2020

Update Terbaru, Ada Diskon Pertalite, Konsumsi Premium di Tangsel Turun hingga 88 Persen

Update Terbaru, Ada Diskon Pertalite, Konsumsi Premium di Tangsel Turun hingga 88 Persen

PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region III Jawa Bagian Barat melaporkan adanya penurunan konsumsi BBM jenis Premium di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Penurunan tersebut disebabkan adanya diskon harga BBM jenis Pertalite sebesar Rp 800 per liter, menjadi Rp 6.850 dalam Program Langit Biru (PLB).

Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, pada periode dimulainya PLB tanggal 13 September 2020 hingga minggu ke dua bulan November 2020, rata-rata konsumsi harian produk BBM jenis Premium menurun drastis hingga 88 persen dari konsumsi normal harian yakni sebesar lebih dari 380 kiloliter (kl) per hari.

Sebaliknya, konsumsi BBM jenis Pertalite dengan Research Octane Number (RON) 90 justru meningkat hingga sekitar lebih dari 160 kl per hari

"Tangerang Selatan merupakan kota penyangga ibu kota negara dengan posisi strategis, yang menerima dukungan dari masyarakatnya untuk menjadi pelopor penerapan program energi bersih yang berujung pada meningkatnya kualitas udara dan lingkungan," ujar Eko dalam keterangan tertulis, Jumat (13/11/2020).

Selain itu, peningkatan konsumsi Pertalite juga diakibatkan adanya peningkatan aktivitas perekonomian daerah di Provinsi Banten.

Pertamina berharap dengan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat di Banten, khususnya di Kota Tangerang Selatan.

"Semoga kualitas lingkungan, khususnya udara di Kota Tangerang Selatan dapat semakin bersih seiring dengan peningkatan penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi," ucap Eko.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Berkenalan Dengan Istilah Information Retrival Pada Pemrograman

Thursday, November 12, 2020

Harus Tahu Kuartal III2020, Citibank Kantongi Laba Bersih Rp 1,9 Triliun

Harus Tahu Kuartal III2020, Citibank Kantongi Laba Bersih Rp 1,9 Triliun

Citibank Indonesia melaporkan laba bersih senilai Rp 1,9 triliun pada kuartal III-2020. Laba itu menurun sebesar 17,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,38 triliun.

Perolehan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang senilai Rp 3,02 triliun dengan beban operasional sebesar Rp 403,33 miliar di kuartal III-2020.

"Laba kami tumbuh signifikan di tengah ketidakpastian ekonomi yang antara lain disebabkan oleh pandemi Covid-19," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam paparan kinerja keuangan kuartal III 2020 secara virtual, Kamis (12/11/2020).

Dari sisi kredit, penyaluran kredit Citibank meningkat 6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 47,4 triliun, dengan rasio kredit macet (NPL) gross dan net masing-masing 2,8 persen dan 0,3 persen.

Kontribusi utama pertumbuhan kredit berasal dari bisnis institutional banking, terutama pada sektor industri manufaktur, pertanian, kehutanan, dan perantara keuangan.

"Dengan penekanan yang kuat pada manajemen risiko, kami akan terus melayani secara hati-hati di masa penuh tantangan ini," sebut Batara.

Batara bilang, pertumbuhan portofolio kredit juga ditunjang oleh tumbuhnya Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10 persen (yoy). Hal ini memungkinkan bank mencatatkan rasio LDR sebesar 76,6 persen dan rasio KPMM sebesar 26,5 persen.

Dari sisi permodalan, Citibank memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 26,54 persen, rasio lebih tinggi dibandingkan dengan periode 30 September 2019 sebesar 25,51 persen.

Adapun selama periode tersebut, Citibank juga meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) seiring dengan dampak pandemi yang masih berlangsung.

Pencadangan sejalan dengan adanya program restrukturisasi. Bahkan Citibank meluncurkan program keringanan kredit pada April 2020 untuk melengkapi program yang sudah ada sebelumnya.

Hingga September 2020, Citibank telah mengeluarkan Rp 359 miliar dalam bentuk penjaminan untuk berbagai program keringanan.

Citibank juga menurunkan pembayaran minimum bulanan kartu kredit dari 10 persen menjadi 5 persen, suku bunga bulanan menjadi 2 persen, dan biaya keterlambatan pembayaran menjadi 1 persen atau maksimum Rp 100.000.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Mengatasi Whatsapp Business Sering Error dan Diblokir Sendiri

Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP

Wednesday, November 11, 2020

Tidak Disangka, BI: Penjualan Eceran Pada September 2020 Membaik

Tidak Disangka, BI: Penjualan Eceran Pada September 2020 Membaik

Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan eceran pada September 2020 melanjutkan tren perbaikan yang terjadi sejak Juni 2020. Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2020 tercatat sebesar - 8,7 persen (yoy), membaik dibandingkan pertumbuhan IPR pada Agustus sebesar - 9,2 persen (yoy) meski masih di kisaran negatif. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan, perbaikan penjualan eceran terjadi pada sebagian besar kelompok komoditas yang dipantau.

"Seperti Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang tercatat tumbuh positif dalam dua bulan terakhir, serta perbaikan pada sub Kelompok Sandang dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor," ujar Onny dalam siaran pers, Rabu (11/11/2020).Onny menuturkan, perbaikan penjualan eceran diprakirakan sedikit tertahan pada Oktober 2020 dengan tumbuh sebesar - 10,0 persen (yoy). Sejumlah komoditas, sesuai Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, diprakirakan mengalami penurunan penjualan.

Sementara itu, beberapa komoditas diprakirakan mengalami perbaikan kinerja penjualan, antara lain Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

"Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Oktober 2020 diprakirakan tumbuh 0,1 persen (mtm), sejalan perayaan hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan libur panjang pada akhir bulan," ucapnya.

Sementara dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang Desember 2020 diperkirakan meningkat, sedangkan pada 6 bulan mendatang, yakni Maret 2021 menurun. Indikasi peningkatan harga pada Desember 2020 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 142,5, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 132,5. Hal tersebut didorong oleh peningkatan permintaan saat HBKN dan libur akhir tahun. "Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 160,0, lebih rendah dibandingkan dengan 166,9 pada bulan sebelumnya, sejalan dengan lancarnya distribusi barang dan pasokan," pungkas Onny.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Mengatasi Whatsapp Business Sering Error dan Diblokir Sendiri

Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman

Tuesday, November 10, 2020

Tahukah Kamu? Menaker Minta Buruh yang Demo Patuhi Protokol Kesehatan dan Tidak Anarkis

Tahukah Kamu? Menaker Minta Buruh yang Demo Patuhi Protokol Kesehatan dan Tidak Anarkis

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, unjuk rasa atau demonstrasi merupakah hak semua orang. Namun, diharapkan para pengunjuk rasa selalu mengikuti protokol kesehatan dan tidak bersikap anarkis.

Hal ini disampaikan Menaker untuk merespons adanya aksi unjuk rasa oleh ribuan buruh atau pekerja di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, hari ini.

“Unjuk rasa, demo adalah hak dari masyarakat termasuk para pekerja atau mahasiswa. Saya tetap berharap teman-teman demo dengan mengikuti protokol kesehatan, tidak menjalani tindakan yang anarkis,” kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa (10/11/2020).

Dia menegaskan, selama ini pemerintah telah bersikap terbuka dan terus membuka pintu dialog dengan berbagai lapisan masyarakat. Termasuk unsur serikat pekerja/serikat buruh juga pengusaha dalam pembahasan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

“Jika konteksnya ketenagakerjaan maka saya mengajak untuk melihat dengan baik Undang-Undang Cipta Kerja ini. Sesungguhnya kami semaksimal mungkin telah mengakomodasi berbagai aspirasi dari teman-teman serikat pekerja/serikat buruh juga dari pengusaha,” ujarnya.

Menaker mengatakan, sebelum pembahasan RUU Cipta Kerja di DPR, pemerintah sudah duduk bersama melalui forum tripartit nasional yang melibatkan unsur pemerintah, pekerja, dan pengusaha.

“Dari awal, kita selalu dan akan tetap mengundang, mengajak bersama-sama serikat pekerja atau serikat buruh juga pengusaha untuk merumuskan bersama-sama berbagai aturan ketenagakerjaan," kata dia.

Bahkan saat ini, lanjut Ida, pihaknya juga mengundang unsur tripartit tersebut untuk membahas rancangan peraturan pemerintah (RPP) yang menjadi perintah Undang-Undang Cipta Kerja.

“Minggu lalu kami sudah memulai menyertakan serikat pekerja atau serikat buruh, teman-teman Apindo, Kadin untuk sama-sama membahas RPP," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan akan menjalani aksi mogok kerja nasional apabila tuntutan para buruh atau pekerja ditolak.

Ada dua tuntutan buruh yakni mencabut Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan meminta kenaikan upah minimum 2021.

"(Tindakan mogok kerja nasional) itu kami pilih, bilamana langkah-langkah kompromi, langkah-langkah negosiasi, dan langkah-langkah hukum apabila judicial review dan upah minimum menemui jalan buntu," ucap Iqbal.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah

Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP

Monday, November 9, 2020

Lagi Viral, Hotman Paris Ungkap Keanehan Kasus Raibnya Uang Rp 22 Miliar Milik Winda Earl

Lagi Viral, Hotman Paris Ungkap Keanehan Kasus Raibnya Uang Rp 22 Miliar Milik Winda Earl

Kuasa Hukum PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Hotman Paris Hutapea membeberkan kejanggalan dalam kasus raibnya uang Rp 22 miliar milik atlet e-Sport Winda Earl.

Hotman menuturkan, setidaknya ada 6 keanehan dalam kasus tersebut, yang membuat pelakunya tak kasat mata. Dua di antaranya mengenai buku rekening dan ATM yang belum diterima Winda dan pembayaran bunga oleh bank yang ditransfer melalui rekening pribadi tersangka berinisial A, yang merupakan Kepala Cabang Maybank Cipulir.

"Ini beda dengan kasus pembobolan bank lain. Anda ingat kasus Citibank (yang tersangkanya sudah jelas)? Tapi ini kasusnya beda," kata Hotman dalam konferensi virtual yang diakses melalui Youtube Kompas TV Live, Senin (9/11/2020).

Hotman menjelaskan, keanehan pertama terlihat ketika Winda tak meminta buku tabungan dan ATM dari bank. Selama ini kata Hotman, buku tabungan Winda disimpan oleh pimpinan cabang berinisial A yang saat ini menjadi tersangka.

Saat itu, Winda membuka tabungan pada 27 Oktober 2014 dengan metode transfer dari Herman Lunardi, yang merupakan ayahnya, dengan nominal transfer sebesar Rp 2 miliar.

Hingga kasus diungkap, uang Winda dalam rekening berjumlah Rp 17,9 miliar yang semuanya ditransfer melalui rekening ayahnya.

Namun berdasarkan bukti, Winda telah menerima buku tabungan dan ATM, yang dibuktikan dengan adanya tanggal penerimaan buku tabungan dan rekening ATM.

"Dia menandatangani (bahwa) buku tabungan dan ATM sudah terima, tapi yang megang selama ini pimpinan cabang. Dan nasabah tidak pernah komplain atau menjalani pengaduan atas hal itu. Anda sebagai owner uang, kenapa biarkan buku tabungan dan ATM dipegang org lain?," kata Hotman.

Kemudian selanjutnya, ada pembukaan atas nama Floletta Lizzy Wiguna, yang merupakan ibu kandung Winda. Saat membuka tabungan, ada transfer masuk senilai Rp 5 miliar dari suaminya, yakni Herman Lunardi untuk pembukaan rekening.

Secara total, jumlah tabungan Winda dan Floletta senilai Rp 22,9 miliar.

Saat itu pihak Maybank menjanjikan bunga sekitar 7 persen. Namun setelah diteliti, pembayaran bunga dilakukan dari rekening tersangka, yaitu A di Maybank juga rekening A di Bank BCA.

Keanehan terlihat saat bunga 7 persen yang seharusnya dibayar Maybank akan tetapi ditransfer dari tabungan pribadi A di dua bank, yakni di Maybank Indonesia dan Bank BCA.

"Dan (transfer bunga) bukan ke rekening nasabah (Winda), tapi ke rekening Herman Lunardi. Pernah ada protes dari owner rekening kenapa bunga tabungan saya dibayar rekening pribadi dari pimpinan cabang? Tidak ada protes," sebut Hotman.

Adapun pembayaran bunga untuk periode 2014-2016 dibayarkan senilai Rp 567 juta. Padahal berdasarkan perhitungan, bunga yang dibayarkan senilai Rp 1,2 miliar.

"Diduga si pimpinan cabang (A) ini ada kemungkinan menjalani praktik perbankan dan dalam bank, dia pakai uang nasabah diputarkan di luar. Cuma siapa yg ikut terlibat? serahkan kepada penyidik," pungkas Hotman.

Sebelumnya, Winda Earl dan ibunya melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Winda sempat menyambangi Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (5/11/2020), untuk mengetahui perkembangan penyidikan kasus dugaan kejahatan perbankan yang menimpanya.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Helmy Santika mengatakan, total kerugian korban akibat kasus tersebut sejumlah Rp 22.879.000.000.

Saat ini, penyidik sedang melacak aset tersangka A yang bersumber dari hasil kejahatannya. Aset yang sudah teridentifikasi pun akan disita.

"Penyidik akan menjalani penyitaan terhadap aset berupa mobil, tanah, dan bangunan, dan masih menelusuri aset-aset yang lainnya," ujar Helmy Santika dalam keterangannya, Jumat (6/11/2020).

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah

Berkenalan Dengan Istilah Information Retrival Pada Pemrograman

Sunday, November 8, 2020

Lagi Viral, Joe Biden Menangkan Pilpres, Bagaimana Dampaknya Terhadap Perekonomian Global

Lagi Viral, Joe Biden Menangkan Pilpres, Bagaimana Dampaknya Terhadap Perekonomian Global

Pemilihan Presiden AS yang telah dilaksanakan pada Selasa, 3 November 2020 yang lalu, menjadi momen bersejarah bagi negeri Paman Sam. Pertarungan sengit antara Donald Trump dari Partai Republik melawan Wakil Presiden di era Presiden Obama, Joe Biden yang mewakili Partai Demokrat, berhasil dimenangkan oleh Biden setelah berhasil meraih 290 suara elektoral sejauh ini. Kemenangan ini tentunya juga akan berdampak terhadap perubahan peta perekonomian dunia. Salah satunya adalah terkait perang dagang dengan China yang telah berjalan beberapa tahun terakhir selama pemerintahan Trump.

Grant Thornton Indonesia melihat kemenangan Biden akan menurunkan tensi perang dagang antara Amerika dan China. Kondisi ini dapat mendorong nilai komoditas global secara umum dan menjaga pasar keuangan global tetap stabil. Tentunya kedua hal tersebut akan menguntungkan ekspor dan nilai tukar Indonesia. Namun di sisi lain, turunnya tensi perang dagang dapat mengurangi rencana investor di China untuk memindahkan pabriknya ke negara lain yang belakangan ini cukup menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk memperoleh keuntungan ini, sehingga bukan tidak mungkin muncul risiko terhambatnya arus aliran investasi asing langsung (FDI).

“Kemenangan Joe Biden diharapkan dapat membekali sentimen positif bagi perekonomian Indonesia dengan perubahan kebijakan ekonomi yang akan diambil Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan yang berbeda dari pemerintahan saat ini,"ujar Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengutip siaran persnya, Minggu (8/11/2020).

Lebih lanjut Johanna mengatakan, ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang dan pandemi sepanjang tahun 2020, diharapkan dapat segera pulih. Dengan begitu, hubungan dagang antara Indonesia - AS dapat tetap akan stabil dan bergerak lebih positif.

Sementara itu dari sisi ekonomi, lanjut dia, Joe Biden, dalam manifesto kebijakan ekonominya akan menjalani kebijakan baru sesuai menaikkan berbagai macam pajak termasuk pajak korporasi yang diprediksi akan naik sebesar 15 persen. Terkait belanja negara sendiri, Biden berjanji akan memberikan stimulus fiskal yang jauh lebih besar yakni sekitar 2,5 triliun dollar AS selama periode 2021 - 2024.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Kenapa Wallpaper Ponsel Gelap Sangat Direkomendasikan?? Bisa Menghemat Baterai!

Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman