
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sebagai upaya mengawal transformasi digital, pemerintah berupaya mengoptimalkan agregator dan enabler dalam proses bisnis UMKM.
Menurut Teten, enabler hadir baik dalam format entitas perusahaan juga perorangan.
"Contohnya, reseller yang menghadirkan layanan untuk menyederhanakan proses bisnis yang ditempuh UMKM," kata Teten, melalui siaran pers Sabtu (14/11/2020).
Enabler dapat meliputi aspek warehousing dan logistics, Customer Relationship Management (CRM), digital marketing dan solusi teknologi lainnya.
Teten mengatakan, peran agregator sendiri mengkonsolidasikan proses bisnis, sesuai konsolidator produksi (factory sharing), rumah pengemasan bersama dan lain-lain.
Teten mencontohkan, pada industri kuliner, agregator dapat sesuai dapur bersama yang mensuplai bahan baku siap proses untuk rumah makan yang bermitra.
Teten mengapresiasi ragam bentuk pemberdayaan potensi UMKM lokal dengan mengikutsertakan UMKM dari hulu hingga ke hilir di dalam proses bisnis industri.
Menurut Teten, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, masih ada sektor usaha yang mampu bertahan bahkan tumbuh. Ia mencontohkan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional.
Merujuk pada data BPS Triwulan I tahun 2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional (termasuk sektor kosmetik), masih mengalami pertumbuhan sebesar 5,59 persen.
"Hal ini menunjukkan, masih ada sektor usaha yang mampu bertahan," kata dia.
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya
Aktifkan
Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini
Waspada Keyloger Ada di Sekitar Anda, Jangan Sembarangan Menginput Password
No comments:
Post a Comment